Saturday 27th April 2024,

Haul Akbar Al Khidmah Bali, Membangun Kerukunan untuk Mewujudkan Kedamaian

Haul Akbar Al Khidmah Bali, Membangun Kerukunan untuk Mewujudkan Kedamaian
Share it

ASWAJADEWATA.COM – Pengurus Wilayah Majelis Al Khidmah menggelar acara Haul Akbar Bali 2019. Bertempat di Masjid Al Amin, Praja Rakçaka Kodam IX Udayana acara dimulai pada pukul 07.30 wita dengan pembacaan Istighotsah dan Surat Yasin.

Dilanjutkan dengan pembacaan Manaqib Syaikh Abdul Qodir al Jilany yang dibaca secara bergantian oleh petugas. Mencapai puncak dari dzikir yaitu bacaan Tahlil “La ilaha Ila allah”, para jamaah dengan khusyuk melantunkan kalimat mulia tersebut sambil menggeleng – gelengkan kepala.

Kemudian mendoakan para leluhur, orang tua dan para Auliya. Dan dilanjutkan dengan pembacaan Maulidur Rasul yang dimeriahkan Tim hadrah Al Khidmah. Dan dilanjutkan dengan sambutan oleh perwakilan Majelis Al Khidmah Pusat. Beliau menyampaikan untuk tetap menjaga Al Khidmah agar tidak dijadikan tempat berpolitik.

Ketua Takmir Masjid Al Amin, Praja Rakçaka Kodam IX Udayana dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada para tokoh masyarakat, tokoh lintas agama dan para undangan yang telah hadir, sembari mengutip surat Al Mukmin, “Mintalah maka akan aku kabulkan”.

“Pertama adalah doa, kedua adalah janji, dan ketiga adalah ancaman karena orang yang tidak mau berdoa ialah orang yang sombong”, paparnya.

Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa kedamaian adalah perintah Allah, dan itu sebabnya Rasulullah diutus ke dunia sebagai rahmat untuk menebar kedamaian.

“Kalo sudah dapat membangun kerukunan  insya Allah kita dapat mewujudkan kedamaian”. ujarnya.

Sambutan juga disampaikan oleh Ida Pedanda Wayahan yang menceritakan pengalaman ketika mengikuti kegiatan – kegiatan Al Khidmah.

“Kita mengikuti media sosial dengan berbagai berita, namun kenyataannya kita lihat disini kita temukan damai dan santun”, lanjut Ida Pedanda.

Ida Pedanda Wayahan juga menyampaikan, “Masyarakat Indonesia adalah kebhinekaan, bahkan Muslim di Bali ada yang memakai nama Bali seperti Ketut Muhammad dan lainnya. Bahkan ada anekdot tentang puasa. Nyama Selam ketika Sahur berteriak, namun nyama Bali malah memberikan saur (serundeng)”, ungkapnya disambut decak tawa hadirin.

Dikisahkan pula oleh Ketua PHDI tersebut tentang para Pedanda yang dulunya juga menjadi penasehat Raja di Bali. “Itu telah terjadi sejak Dang Hyang Dwijendra yang merupakan leluhur kami”, jelasnya.

Dalam kesempatan ini Mauidhoh Hasanah disampaikan oleh Habib Hasan Assegaf.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra mewakili Gubernur Bali yang berhalangan, KaBintal Kodam IX Udayana H. Unang Sunargo mewakili Pangdam, Kapolda Bali, Ketua PW NU Bali KH Abdul Aziz, ketua PHDI Bali Ida Gede Wayahan Wanasari, dan Ketua FKUB Ida Putra Sukahet.

(Agus)

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »