ASWAJADEWATA.COM
Resah, gelisah, dan penuh beban merupakan penyakit bagi kehidupan manusia. Tidak sedikit manusia menjadi putus asa karena hatinya dikuasai oleh beban hidup yang berat. Akhirnya, tidak ada harapan bagi dirinya untuk melanjutkan hidup dengan baik dan bermanfaat.
Dzikir adalah solusi bagi kita yang tengah mengalami kegelisahan dan keresahan. Karena dengan dzikir, semua perasaan negatif itu akan terlepas terganti energi postif.
Kiai Azaim berdawuh, “Ketika seseorang berdzikir, dia terlepas dari keresahan, kecemasan dan kebingungannya. Lalu terserap energi kebahagiaan. Sebab dzikir yang dilakukan, menguatkan hatinya. Bahkan fisiknya juga akan kuat”
Begitu juga ketika tubuh kita terserang penyakit, sesungguhnya bukan bakteri atau virus yang membuat kita jatuh sakit, melainkan karena hati kita yang kosong dari dzikir sehingga kita mudah berperasangka buruk yang mengakibatkan diri kitalah yang menjatuhkan tubuh kita sakit.
Sebagaimana yang dipesankan Kiai Azaim, “Bahwa penyakit sebenarnya persoalan hati. Kanker, harus mengalami operasi dan semacamnya, biaya mahal. Sesungguhnya dari sekian prosentase penyakit yang berpotensi merusak tubuh manusia, itu bakteri, virus sekian persen perannya. Tetapi yang paling berbabaya adalah hati, ketika dia putus asa, berperasangka buruk “saya tidak akan sembuh dari penyakit ini”. Tertekan. Maka sumber malapetaka berikutnya adalah persoalan hati”
Maka, kita menjalani hidup ini harus penuh dengan rasa optimis. Ya, optimis yang didasarkan kepada dzikir, agar hati kita kuat menjalani kehidupan ini dalam kondisi apapun, sehingga kita meraih harapan kita atas izin dan iringan rido Allah swt.
Lebih tegas Kiai Azaim menyampaikan, “Berbeda dengan orang yang optimis dan terus optimis. Kita sudah dikuatkan dengan kisah Nabi Ayub yang bertahun-tahun beliau menderita, tetapi optimis sehingga kembali sembuh”
Tulisan ini bersumber dari nasihat Kiai Azaim di channel yutub Basmalah https://www.youtube.com/watch?v=7lyObAsZjy0
(Gus Tama)