ASWAJADEWATA.COM |
Dalam kitab Syarah Ratibul Haddad terdapat sebuah kisah singkat yang memiliki hikmah luar biasa. Terutama bagi para orang tua yang memiliki anak. Karena kisah ini berkaitan erat antara orang tua dan anaknya.
Sebagaimana dikisahkan oleh asy-Syarji dalam kitabnya, suatu ketika Nabi Isa as. melewati setempat kuburan yang ahli kuburnya sedang disiksa. Di kemudian hari Nabi Isa kembali melewati kuburan tersebut, namun ahli kuburan itu tidak disiksa justri Nabi Isa melihat karamah dari kuburan yang ia lewati.
Melihat kondisi itu, Nabi Isa bertanya kepada Allah swt. dan Allah pun memberitahu kepada Nabi Isa. Bahwa ahli kubur tersebut disiksa karena perbuatan dosanya. Ketika ahli kubur itu mati, ia meninggalkan seorang istri yang sedang hamil.
Setelah istrinya melahirkan dan ketika usia sang anak menginjak tujuh tahun, istrinya mengantarkan anaknya kepada seorang guru agar diajarkan mengaji. Ketika seorang guru mengajarkan anaknya bismillahirrahmanirrahim maka terangkatlah siksa kubur ayahnya.
Kemudian Allah swt. berkata kepada Nabi Isa, “Bagaimana bisa Aku menyiksanya di dalam kubur sedangkan anaknya di dunia menyebut-nyebut nama-Ku”
(Catatan ngaji kitab Syarah Ratibul Haddad bersama Gus Tama. Syarah Ratibul Haddad halaman 226)
Redaksi Aswaja Dewata
