ASWAJADEWATA.COM
Menyebarnya virus corona atau covid-19 ke penjuru negeri, telah membuat manusia heboh oleh berita atau opini yang tersebar di tengah masyarakat, khususnya di jagat maya.
Dampaknya adalah rasa gelisah dan ketakutan yang dirasakan. Namun sebagai umat muslim tentu memiliki prinsip yang kuat untuk menyikapi virus corona ini. Jangan sampai rasa gelisah dan takut yang berlebihan.
Gus Baha menyampaikan bagaimana kita menyikapi wabah virus covid-19 atau corona ini. Sebagai seorang muslim harus memiliki keyakinan bahwa ajal manusia sudah ditentukan oleh Allah. Dalam hal ini, Gus Baha’ memberi contoh tentang kisah Sayyidina Ali.
“Jadi kayak menyangkut, misalnya corona tadi. Sayyidina Ali itu pernah, sudah dalam ancaman pembunuhan. Karena beliau musuhnya banyak, ya musuh yang nggak jelas. Sayyidina Ali kalau mau shalat ya tetep biasa shalat tanpa dikawal,” kata Gus Baha.
Gus Baha lalu menjelaskan ketika Sayyidina Ali ditanya kenapa tidak takut kematian, padahal yang ingin membunuh banyak. “Jawabnya Sayyidina Ali itu unik, Khisny Ajaly. Saya masih hafal ta’birnya. Khisny utawi benteng ingsun (Khisny atau benteng saya). Iku ajaly, jatah ajal,”
Maksudnya, bukan berarti ketika yakin dan pasrah kepada takdir, lantas lalai, acuh tak acuh dan sembarangan membiarkan wabah itu terus menyebar dan sampai menjadi mudharat bagi kita. Selain yakin pada takdir juga harus diiringi dengan ikhtiar.
Tulisan ini disarikan dari ceramah Gus Baha’ dalam video link ini https://www.youtube.com/watch?v=jZ8r7DXfg_c&t=3s