ASWAJADEWATA.COM-Khalifah Umar bin Abdul Aziz rahmatullah ‘alaih melantik seseorang sebagai pimpinan di suatu wilayah. Kemudian seseorang memberitahukan kepadanya bahwa orang itu pernah menjadi pimpinan yang diangkat oleh Hajjaj bin Yusuf (seorang gubernur yang zhalim pada zaman pemerintahan Yazid bin Muawiyyah). Khalifah Umar bin Abdul Aziz rahmatullah ‘alaih segera memecat orang itu.
Orang itu berkata, “Aku hanya sebentar bekerja pada Hajjaj.” Khalifah Umar bin Abdul Aziz rahmatullah ‘alaih menjawab, “Satu hari atau kurang bersamanya, sudah cukup membuat buruk seseorang.” (dari kitab Ihya’ ‘Ulumuddin)
Hikmah
Pengaruh suatu pergaulan pasti akan membekas. Jika seseorang berteman dengan orang-orang yang bertakwa, tampa terasa ketakwaan tu akan membekas dalam dirinya dengan mudah. Demikian pula jika seseorang berteman dengan orang fasik, tampa terasa kefasikannya itu juga akan mempengaruhinya.
Itulah sebabnya berteman dengan orang yang berakhlak buruk itu dilarang. Bahkan, berdekatan dengan binatang, seseorang dapat terpengaruh olehnya. Baginda Rasulullah SAW bersabda, “Berbangga-bangga dan kesombongan menimpa peternak-peternak unta dan kuda. Dan sifat lembut akan diperoleh para pengembala kambing.” (dari kitab Bukhari)
Baginda rasulullah SAW. juga bersabda, “Permisalan bergaul dengan orang shalih seperti duduk disamping penjual minyak wangi. Biarpun tidak mendapatkan minyak misiknya, bau wanginya tentu akan menyegarkan otak. Sebaliknya bergaul dengan orang yang buruk akhlaknya, seperti duduk di dekat pandai besi, meskipun tidak terbakar apinya, asapnya tentu akan mengenainya.” (dari kitab Jam’ul Fawaid)
Dikutip dari Kitab Fadlailul A’mal
Kontributor: Aisyah Shelly (IPPNU Bali)